Kenangan Sebuah Diary


Pada malam itu, tepatnya jam 9:15 gue lagi nyari buku penting warisan kakek. Buku itu lebih berharga daripada celana dalam yang saat ini gue pake. “harusnya gue ikutin kata si kakek” *mencari ke segala ruangan*, gue cari di setiap tumpukan buku, majalah, koran, bahkan sampai ke tumpukan cucian gue cari juga. Saat gue mencari ke tumpukan barang bekas yang sudah di bungkusi oleh kresek dan kardus, gue menemukan sebuah buku yang udah dekil dan kusam. “hmm, kayaknya gue kenal buku ini”. Gue bersihin buku itu pake lap basah, dan gue tersadar kalau buku ini adalah buku paling bersejarah dalam hidup gue. Buku ini adalah diary gue! Iya buku ini adalah buku harian gue. “wah... ini... ini... buku history kehidupan gue dulu!” Gue nulis diary ini sejak gue kelas 2 SMP. Dari judulnya aja udah keren yaitu “Diary, Kehidupan, Percintaan Rey” kenapa ada nama “Rey”nya?  Itu menyangkut nama gue, yaitu Reynaldo Cahya Prasetyo, tapi sering dipanggil Rey. Ketika gue buka  halaman awal diary ini, buku ini masih utuh, hanya bagian sampulnya aja udah di gigitin tikus kampret. “waduh kondisinya udah gak seperti dulu” Dan secara gak sengaja gue jadi flashback ke masa lalu gue yang dikutuk kosong akan percintaan dan perubahan cara bermain di kehidupan yang menghilangkan kutukan itu. Oke kita cuzz ke episode selanjutnya... *membuka halaman pertama*

0 komentar :

Posting Komentar

 
;